Hallo Remaja Gaul, Dunia pendidikan kota Medan kembali tercoreng sebab puluhan siswa dari SMA Negeri 8 Medan melakukan penculikan dan memukili serta merampok Rifai (15) siswa kelas I Madrasah Aliyah Negeri (MAN), yang berada di Jalan William Iskandar/Pancing, Kecamatan Medan Tembung.
lustrasi
Kejadian itu belangsung setelah puluhan siswa dari SMA Negeri 8 mendatangi sekolah korban dan langsung menyeret korban, selanjutnya korban dibawa ke SMA Negeri 8 Medan menggunakan sepeda motor dan dipukuli ramai-ramai oleh siswa dari SMA 8 Medan.
Satu unit handphone milik korban bahkan diambil paksa oleh siswa SMA 8 Medan dan memnta tebusan sebesar 500 ribu rupiah, korban baru dilepaskan setelah teman-teman korban dari MAN datang ke sekolah para pelaku dan meminta korban dilepaskan.
Korban yang mengalami memar di sekujur tubuhnya langsung dibawa ke Polsek Percut Sei Tuan oleh teman-teman yang menjemputnya, guna membuat laporan pengaduan.
Di sana, Rifai mengaku diculik karena para pelaku tak senang ketika ditolak bertanding bermain futsal.
“Satu minggu lalu para pelaku datang ke sekolah kami, dan memantang untuk bertanding bola futsal. Namun kami menolaknya. Diduga pelaku tak terima karena kami tolak tantangannya,” ungkapnya.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Rudi Silean, melalui Kanit Reskrim, AKP Luhut B Sihombing, mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai kasus penculikan serta penganiayaan tersebut.
[LS/infomedan]
lustrasi
Kejadian itu belangsung setelah puluhan siswa dari SMA Negeri 8 mendatangi sekolah korban dan langsung menyeret korban, selanjutnya korban dibawa ke SMA Negeri 8 Medan menggunakan sepeda motor dan dipukuli ramai-ramai oleh siswa dari SMA 8 Medan.
Satu unit handphone milik korban bahkan diambil paksa oleh siswa SMA 8 Medan dan memnta tebusan sebesar 500 ribu rupiah, korban baru dilepaskan setelah teman-teman korban dari MAN datang ke sekolah para pelaku dan meminta korban dilepaskan.
Korban yang mengalami memar di sekujur tubuhnya langsung dibawa ke Polsek Percut Sei Tuan oleh teman-teman yang menjemputnya, guna membuat laporan pengaduan.
Di sana, Rifai mengaku diculik karena para pelaku tak senang ketika ditolak bertanding bermain futsal.
“Satu minggu lalu para pelaku datang ke sekolah kami, dan memantang untuk bertanding bola futsal. Namun kami menolaknya. Diduga pelaku tak terima karena kami tolak tantangannya,” ungkapnya.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Rudi Silean, melalui Kanit Reskrim, AKP Luhut B Sihombing, mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai kasus penculikan serta penganiayaan tersebut.
[LS/infomedan]
EmoticonEmoticon